iklan banner

Senin, 22 Januari 2018

Ini lah 7 Tradisi Yang Menyakitkan Bagi Wanita Di dunia Nomer 1,2,3 Ngeri...!!!!


Kita semua tahu kalau di Dunia ini terdiri dari berbagai bangsa, negara, suku, ras, budaya, agama dan kepercayaan yang sangat beragam. dan disetiap wilayah tentunya memiliki adat dan tradisi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Dan setiap tradisi tentunya patut untuk dilestarikan dan dipertahankan, agar setiap nilai-nilai luhur yang terdapat disetiap tradisi tersebut tidak menghilang ditelan zaman. Namun beberapa tradisi akan dianggap dan dipandang tidak baik pada era yang modern ini, dan tentunya akan menimbulkan beberapa konflik untuk mempertahankan atau menghilangkannya.

Sepertihalnya beberapa tradisi dari suku-suku di dunia ini yang dianggap sangat menyakiti khususnya bagi kaum wanita. Nah, penasaran apa sajakah tradisi-tradisi yang terlihat sangat menyakitkan bagi kaum perempuan tersebut? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini:

1. Tradisi menyayat perut bagi wanita dari etnis Tiv - Nigeria

Untuk membuktikan diri sebagai wanita yang sejati, para perempuan di etnis Tiv harus melakukan ritual yang sangat mengerikan dan juga sangat menyakitkan, yaitu mereka harus melakukan sebuah ritual penyayatan perut untuk menuju kedewasaan.

Ritual ini akan dilakukan oleh setiap gadis di etnis Tiv saat mereka telah haid atau datang bulan untuk pertama kalinya. Dan bukan hanya sebagai ritual pendewasaan saja, namun ritual ini diyakini dapat mendatangkan kesuburan bagi para wanita.

Tanpa adanya pembiusan atau tindakan medis lainnya terlebih dahulu tentu ritual ini akan terasa sangat menyakitkan bagi para gadis yang melakukannya. Maka beruntunglah kamu para wanita yang tidak harus melakukan tradisi seperti ini untuk menuju pendewasaan.

2. Wanita akan diarak dan dipukuli sebelum menikah di Uaupes - Brazil

Pernikahan seharusnya menjadi momen terindah bagi setiap wanita di dunia ini, namun berbeda dengan kaum wanita di Uaupes, Brazil. Mungkin momen inilah ujian terberat mereka, karena sebelum wanita di nikahkan mereka akan diarak dan dipukuli sampai tidak sadarkan diri.

Ritual yang sangat brutal dan menyiksa wanita ini dipercaya sebagai ujian pernikahan mereka. Jika sang wanita mampu bertahan dari setiap pukulan yang diluncurkan, maka wanita tersebut dianggap layak untuk melakukan sebuah pernikahan.

Bagaimana menurutmu? Jika kamu harus dipukuli terlebih dahulu sebelum menikah, mungkin kamu bakalan milih nggak nikah kali ya? Tradisi ini mungkin dilakukan karena para suami di sana sering melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga kali ya! Jadi calon istrinya harus diuji dulu, kuat apa nggak?

3. Merusak payudara dengan setrika atau batu yang dipanaskan - Kamerun

Anehkan! Kebanyakan wanita sekarang ini pastinya menginginkan bentuk payudara yang besar dan indah, namun berbeda dengan tradisi di kamerun ini yang dengan sengaja para wanita akan merusak payudaranya menggunkan setrika atau batu panas.

Beberapa warga di Kamerun masih mempertahankan tradisi ini sampai sekarang, mereka yakin dengan membuat bentuk payudara yang tidak menarik dapat menghilangkan keburukan bagi wanita, dan menghindarkan dari nafsu pria.

Tentu rasanya akan sakit sekali, kamu aja kalau pas nyetrika terus kesenggol dikit aja teriak, apalagi kalau dada ya! Nggak kebayang sakitnya kayak gimana?

4. Para wanita harus memanjangkan leher bagi suku Karen - Thailand

Suku karen merupakan suku terbesar di Tahiland, mereka memiliki tradisi yang sangat unik bagi kaum wanitanya, yaitu setiap wanita di suku ini harus memanjangkan leher mereka dengan memakai sebuah cincin yang diikatkan pada leher mereka.

Cincin ini akan dipasangkan di leher mereka sejak berusia 5 tahun, dan akan terus ditambahkan sampai mereka tua. Cincin ini harus selalu dipakai dan tidak boleh dilepaskan. Jadi seumur hidup mereka harus mengenakan cincin tersebut.

5. Kaum wanita dipaksa makan banyak agar memiliki tubuh gemuk di Mauritania - Afrika

Para perempuan di Mauratina, Afrika ini harus diwajibkan memiliki tubuh yang besar agar mereka terlihat cantik. Cantik! ya, cantik! Mungkin inilah yang dimaksud kalau cantik itu relatif, karena masyarakat di Mauritania menganggap kalau wanita dengan tubuh gemuk itu adalah wanita yang cantik, semakin gendut maka semakin cantik.

Cantik menurut mereka bukanlah yang bertubuh langsing dan kurus, melainkan yang gemuk dengan segala lemak-lemaknya yang bergelambir. Maka dari itu setiap wanita di suku tersebut dipaksa makan dengan porsi yang berlebihan mulai kecil dan jika tidak dimakan, maka kaki mereka akan dicepit dan dipaksa untuk menghabiskan makanannya.

Jadi terbukti kalau cantik itu memang sangat menyakitkan!

6. Dikubur dalam pasir ketika haid pertama suku Luiseno - California

Ritual ini akan dilakukan ketika seorang gadis dari suku Luiseno telah memasuki pubertas atau telah mengalami haid untuk pertama kalinya. Kepala suku akan melakukan sebuah ritual khusus bagi sang gadis yang beranjak dewasa tersebut dengan menguburnya di dalam pasir.

Sang gadis tersebut akan dikubur di dalam pasir sambil mendengarkan wejangan-wejangan dari wanita yang lebih tua mengenai bagaimana dia harus bersikap baik setelah ini dan banyak lagi. Sambil mendengarkan dia harus menahan berat dan panasnya pasir yang disinari teriknya Matahari, hingga wejangan-wejangan tersebut telah selesai diberikan.

7. Memahat gigi menjadi runcing suku Mentawai - Indonesia

Indonesia memang terkenal dengan beragam suku dan budaya, dan salah satu tradisi yang menyakitkan bagi wanita adalah tradisi dari suku Mentawai. Berbeda dengan suku dayak yang menindik telinganya dan membuatnya sampai memiliki ukuran yang sangat panjang, kaum wanita di suku Mentawai lebih memilih meruncingkan gigi mereka agar terlihat menarik.

Mereka percaya bahwa wanita dengan gigi runcing terlihat lebih menarik dan juga memiliki hubungan yang lebih baik antara jiwa dan raga mereka. Gigi para wanita akan di kikir menggunakan pisau kasar, dan yang membuat mengerikan tentu prosesnya tidak dilakukan dengan cara medis.

Nah, itulah tadi tradisi-tradisi yang mungkin terlihat sangat menyeramkan dan menyakitkan bagi wanita, namun mereka harus tetap melakukannya karena memang sebuah kewajiban yang sudah mereka percaya. Jadi beruntunglah kamu para wanita yang tidak harus melakukan tradisi-tradisi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dan beri masukan