iklan banner

Rabu, 10 Januari 2018

Kota Blitar

Sejarah kota Blitar.Jawa Timur Indonesia
Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan provinsi jawatimur,indonesia.Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan surabaya.Kota blitar terkenal sebagai tempat dimakamkanya presiden pertama Republik Indonesia.Ir.Soekarno.
           Selain disebut Sebagai kota patria.Kota ini juga disebut sebagai kota PETA(Pembela Tanah Air)Karena dibawah Pimpinan Suprijadi,laskar Peta melakukan perlawanan terhadap jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 februari 1945.yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.
           Ikan koi yang populer di jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga membeikan julukan tambahan sebagi kota koi.Kota Blitar mulai bersetatus gemeente(kotapraja) pada tanggal 1 april 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad vannenderlandsche indie No.150/1906.Pada tahun itu.juga dibentuk beberapa kota lain di pulau jawa.antara lain Batavia,Buijtenzorg,Bandoeng,Cheribon,Magelang,semarang,Salatiga,Madioen,Malang,Soerabaja,dan Pasoeroean.
         Dengan setatusnya sebagai gemente,selanjutnya diblitar dibentuk dewan kota prandja Blitaryang berangotakan 13 orang dan mendapatkan subsidi sebesar 11.850 gulden dari pemerintah Hindia Belanda.Untuk sementara,jabatan burgemester (walikota)di rangkap oleh residen kediri.Pada zaman kependudukan jepang berdasarkan Osamu serei tahun 1942,kota ini disebut sebagai blitar-shi dengan luas wilyah 16.1 km2 dan di pimpin oleh seorang shi-cho.
      Selanjutya,berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang No.17/1950.Kota blitar di tetapkan sebagai daerah kota kecil dengan luas wilayah 16,1 km2.Dalam pengembanganya.nama kota ini diubah lagi dengan nama Kotamadya Blitar ditambah menjadi 32,58 km2 serta dikembangkan dari satu menjadi tiga kecamatan dengan dua puluh kelurahan.Terakhir.berdasarkan undang-undang No.22/1999.nama kotamadya Blitar di ubah menjadi Kota Blitar.
       
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dan beri masukan