iklan banner

Sabtu, 10 Februari 2018

Hal-hal Yang ngagenin di era Suharto

Terlepas dari segala kontroversi yang melekat dari diri seorang mantan presiden RI, Alm. Muhammad Soeharto. Di luar itu semua ternyata banyak sekali orang-orang yang merindukan suasana indah dan hal-hal baik yang pernah ada di jaman beliau ketika masih menjabat sebagai presiden. Termasuk saya tentunya.....

Bagi mereka yang pernah merasakan hidup di jaman Soeharto pasti bisa membandingkan situasi dan kondisi saat itu dengan keadaan saat ini (jaman reformasi katanya). Sebut saja misalnya swasembada beras dimana mana, kondisi keamanan yang relatif terjamin, harga pangan serba murah, sistem pendidikan yang lebih mengedepankan moral dan agama......Serta hal hal baik lainnya saat itu.

Dan berikut adalah beberapa hal baik yang ngangenin di jaman Soeharto, tersebut :
Keamanan & Ketertiban Lebih Terjamin


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Saya tidak tahu, akan sepakat atau tidak tentang hal ini. Tetapi fakta membuktikan, bahwa orang yang mengalami langsung situasi keamanan dan ketertiban di jaman Soeharto jauh lebih terjamin dibanding saat ini.

Sebagai contoh : Di era tahun 70an, 80an, hingga 90an, jarang sekali terjadi aksi kekerasan yang mendominasi headline berita di setiap media yang ada saat itu. Di jaman Soeharto kita nyaris tak pernah mendengar ada aksi menyiram air keras ke wajah sang pacar, kenekatan seorang anak SD yang membully dan memukuli temannya hingga tewas, atau aksi pencabulan para pelajar, apalagi hingga bunuh-bunuhan antar genk motor ala jaman SBY.

Beberapa aksi perampokan dan pencurian memang ada, tapi tidak segila dan se-ekstrim seperti di jaman sekarang ini. Kenapa? Semua itu terjadi bukan hanya karena masyarakat takut terhadap hukum. tetapi situasi saat itu seolah memang sudah terbentuk seperti itu.
Minim Aksi Tawuran & Genk Motor


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Jangan pernah berpikir bahwa di jaman Soeharto tidak ada yang namanya sepeda motor. Dan jangan pernah berpikir juga bahwa para pelajar di era Soeharto tidak punya nyali dan keberanian untuk berkelahi!

Di jaman Soeharto yang namanya tawuran boleh dibilang nyaris tidak ada. Kalopun ada itu bisa dihitung dengan jari dan hanya ada di titik titik tertentu. Sebut saja misalnya seperti para pelajar Boedoet di Jakarta, atau antar pelajar STM Hasanudin dan STM PGRI di Serang Banten.

Tahu kenapa? Sebab di jaman Soeharto aksi tawuran bukan hanya sekedar meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. Tetapi juga sangat menjijikan......Sehingga polisi saat itu tidak akan segan segan menindak pelaku aksi tawuran dengan tegas. Dan jangan pernah berharap bisa sekolah lagi.......

Dan ketika kita bicara soal genk motor hari ini, maka jangan harap itu terjadi di jaman Soeharto. Masih mau nekad? Anda akan berhadapan dengan para penembak jitu dari pasukan PETRUS!
Senam Pagi (SKJ) & Minum Susu Bulanan Dari Pemerintah


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Kita yang pernah hidup di tahun 80an hingga 90an pasti pernah merasakan betapa serunya senam rame rame setiap hari jumat di halaman sekolah SD, SMP, dan SMA, saat itu. bagaimana pemerintah waktu itu begitu gencar untuk mensosialisasikan Senam Kesehatan Jasmani sejak dini.

Bukan hanya itu, pada era tahun 80an hingga 90an, kita para pelajar SD dan SMP masih bisa merasakan segelas susu segar yang diberikan secara gratis oleh pihak sekolah. Ada yang 1 bulan sekali, 2 bulan sekali, dan ada juga yang pertiga bulan sekali.

Tetap hari ini, di jaman sekarang ini? Saya tidak pernah mendengar itu lagi.
Moral, Akhlaq dan Budi Pekerti


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Semakin maju sebuah peradaban seharusnya maju pula pikiran masyarakatnya. Tetapi hari ini kita semua sepakat bahwa telah terjadi dekadensi moral dan akhlaq yang drastis hingga ke titik nadir paling menyedihkan. Dimana sopan santun seolah tak lagi dipakai, etika dan tata krama seakan dianggap basi, kampungan dan ketinggalan jaman.

Bagaimana tidak? Di jaman Soeharto, para pelajar TK, SD, SMP, hingga SMU telah diajarkan secara berkesinambungan tentang pentingnya arti budi pekerti, gotong royong, moral, akhlaq, dan makna Pancasila. Dan semua terangkum dengan sederhana dalam buku Pendidikan Moral Pancasila (PMP), dan Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila.
Nonton Rame-Rame Fim Perjuangan


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Dan inilah salah satu kegiatan para pelajar di era Soeharto yang paling saya rindukan. Menonton rame-rame film perjuangan di bioskop terdekat di kota anda.

Agan-agan yang pernah merasakan sekolah di jaman Soeharto mungkin pernah menjadi "korban" kewajiban menyaksikan pertunjukan film perjuangan. Seperti film "Bambu runcing", "Mereka Kembali" dan "Cut Nyak Dhien".

Saya tidak peduli apakah salah satu diantara film tersebut mengandung propaganda atau pesan pesan politik tertentu. karena yang saya tahu saa itu hanyalah : bahwa dengan menyaksikan fim perjuangan secara rame rame satu sekolahan setidaknya lebih bisa membuat kita sadar tentang pentingnya arti bela negara dan persatuan......

Bagaimana khabarnya hari ini? 
Acara Agustusan jauh Lebih Meriah


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Mungkin saya terlalu sentimentil hingga saya harus menuliskan juga tentang hal ini. Ya Agustusan di jaman Soeharto harus diakui jauh lebih meriah, lebih terasa "soul" dan atmosfer kemerdekaannya dibanding Agustusan jaman sekarang yang katanya serba ada.

Saya dan KASKUSer lainnya mungkin masih ingat betul, betapa hampir di setiap rumah di gang-gang hingga jalan jalan utama protokol, bendera merah putih dengan berbagai ukuran berkibar gagah dimana mana. Mulai dari tukang becak, sepeda ontel, gerobak, angkot, truk, hingga perahu para nelayan pun ikut di hias dan diparadekan.

Di setiap kampung ada begitu banyak kegiatan Agustusan, mulai dari balap karung, makan krupuk, panjat pinang, hingga tarik tambang. Semua di gelar secara meriah dan serentak di seluruh Indonesia.

Belum lagi ketika pawai Agustusan berlangsung, seolah semua tumpah ruah menjadi satu memaknai arti kemerdekaan dengan suka cita yang menggila.....Gapura gapura di setiap gang dan jalan jalan di perumahan menghiasi sudut kampung dan kota kota.

Tetapi hari ini, di jaman yang katanya serba ada, serba modern, serba maju (katanya).......Semua nampak tak terlihat lagi. Kalopun ada dipastikan tak akan seheboh di jaman Soeharto dulu. Jangankan ada pawai pawaian, sekadar memasang bendera putih di depan halaman rumah saja sudah jarang dilakukan, dan itu benar-benar terjadi.
TVRI Adalah Sumber Pengetahuan


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Saya tidak tahu, apakah tim kreatif TVRI di jaman Soeharto tidak punya kemampuan untuk membuat tayangan sinetron seperti Sinetron Ganteng Ganteng Srigala (GGS), atau sekedar Bastian Steel? Dan saya juga tidak yakin bahwa tim kreatif TVRI jaman dulu tidak bisa membuat program acara joged joged ala YKS seperti jaman sekarang.

Tapi saya yakin, bahwa mereka yang terlibat dalam tim kreatif dan tim produksi TVRI di jaman Soeharto masih punya moral dan etika untuk menempatkan mana tayangan yang layak tonton dan mana yang seharusnya dibuang ke tong sampah........

TVRI di era Soeharto boleh jadi dianggap tidak terlalu kreatif, itulah makanya TVRI hanya menayangkan film serial seperti Aku Cinta Indonesia (ACI), Rumah Masa Depan, Selekta POP, Si Unyil, Oshien, dan Dunia Dalam Berita. Dan ternyata beberapa program TVRI tersebut jauh lebih baik dibanding tayangan-tayangan "bejat" ala TV modern hari ini.
Musik dan Olahraga Jauh Lebih Berkualitas


Hal-Hal Baik yang Ngangenin di Jaman Soeharto dibanding Jaman Sekarang

Jaman boleh berubah begitu juga dengan industri musik, tetapi dengan tegas harus saya katakan "bahwa di jaman Soeharto eksplorasi musik jauh lebih berkualitas dibanding jaman sekarang". Dan kualitas kesempurnaan musik Indonesia terjadi tepat pada era sekitar tahun 80an hingga 90an akhir.

Banyak orang mengatakan ini semua tak lepas dari campur tangan MTV sebagai media yang turut membesarkan band dan penyanyi Indonesia. Di jaman Soeharto kita bisa melihat penampilan berbagai macam warna musik. Mulai dari rock, jazz, blues, alternatif, pop dan rock indie, hingga dangdut yang bermutu. Semua disodorkan oleh penyanyi dan band papan atas berkelas......Sekarang pun mungkin masih ada, tapi tak akan sehebat jaman Soeharto dulu.

Begitu pula dengan olahraganya, Indonesia di era Soeharto termasuk salah satu negara yang diakui dan disegani di Asia, bahkan di dunia dalam cabang olahraga tertentu. Sebut saja misalnya badminton, tenis, panahan, tinju, angkat besi, renang, hingga sepak bolanya.

Tapi sekarang apa? Kita tak lagi bisa menyaksikan tetesan air mata seorang Yayuk Basuki, Elias Pical, Rudi Hartono, Liem Swie King, Ardi B Wiranata, Heryanto Arbi, Susi Susanti dan Alan Budikusuma.sampai pada akhirnya kami harus berkata "Kami bukan orang-orang kolot yang tak bisa berubah untuk mengikuti perkembangan jaman. Kami juga bukan orang orang ortodok yang tidak bisa move on layaknya generasi muda hari ini......Tetapi kami ingin perubahan itu senantiasa dibarengi dengan moral, nilai-nilai, akhlaq dan etika. Yang santun lagi beradab. Tidak seperti yang kami lihat hari ini......................." emoticon-Berduka (S)


Maaf kalo saya kampungan....sumber.kaskus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dan beri masukan